Tampaknya, Imam Ahmad bin Hanbal radhiyallahu`anhu
mengucapkan perkataan tersebut pada awal abad ketiga Hijriyah. Namun sebelum abad
ketiga berakhir, tasawuf telah
muncul dalam hakikat yang sebenarnya, kemudian tersebar luas di tengah-tengah umat,
dan kaum sufi telah berani mengatakan sesuatu yang sebelumnya mereka sembunyikan.
Jika kita meneliti gerakan sufisme sejak awal perkembangannya hingga kemunculan secara
terang-terangan, kita akan mengetahui bahwa
seluruh tokoh pemikiran sufi pada abad ketiga dan keempat Hijriyah berasal dari Parsi (kini
namanya Iran, dulu pusat agama
Majusi, kemusyrikan yang menyembah api,
kemudian menjadi pusat Agama Syi’ah), tidak ada yang berasal
dari Arab.
Sesungguhnya tasawuf mencapai puncaknya, dari segi
aqidah dan hukum, pada akhir abad ketiga
Hijriyah, yaitu tatakla Husain bin
Manshur Al-Hallaj berani menyatakan keyakinannya di depan penguasa, yakni
dia menyatakan bahwa Allah menyatu
dengan dirinya, sehingga para ulama yang semasa dengannya menyatakan bahwa
dia telah kafir dan harus dibunuh.
No comments :
Post a Comment