Saturday, April 19

MEMBONGKAR KESESATAN SUFI, TAREKAT, DAN TASAWUF : IBNU TAIMIYYAH DAN MURID-MURIDNYA MEMERANGI SHUFI

Sesungguhnya kebangkitan Islam sudah mulai tampak pada akhir abad ketujuh dan awal abad kedelapan Hijriyah, yaitu tatkala Imam Mujahid Ahmad bin Abdul-Hakim Ibnu Taimiyyah (1263-1328M) meme­rangi seluruh aqidah yang menyimpang melalui pena dan lisannya, di antara yang diperangi adalah aqidah kaum Sufi.

Setelah itu, perjuangan beliau dilanjutkan oleh murid-muridnya, seperti Ibnul-Qayyim (Damaskus 1292-1350M), Ibnu-Katsir (wafat 774H), Al-Hafizh Adz-Dzahabi, dan Ibnu Abdil-Hadi.

Meskipun  mendapat serangan, tasawuf, dan aqidah-aqidah  batil terus mengakar, hingga berhasil menguasai umat. Namun, pada  abad kedua belas hijriyah Allah mempersiapkan Imam Muhammad bin Abdul-Wahhab untuk umat Islam. Ia mempelajari buku-buku Syaikh Ibnu Taimiyyah, kemudian bangkit memberantas dan memerangi kebatilan. Dengan  sebab upaya beliau, Allah merealisasikan kemunculan  ke­bangkitan Islam baru.


Da`wah  Muhammad  bin Abdul-Wahhab disambut  oleh  orang-orang mukhlis  di seluruh penjuru dunia Islam. Namun,  daulah  sufisme tetap  memiliki  kekuatan di berbagai wilayah  dunia  Islam,  dan simbol-simbol tasawuf masih tetap ada. Simbol-simbol tasawuf yang dimaksudkan adalah kuburan-kuburan, syaikh-syaikh atau  guru-guru sesat, dan aqidah-aqidah yang rusak dan batil  (lihat: Al-Fikrush-Shufi fi Dhau`il-Kitab was Sunnah,oleh Abdur-Rahman Abdul-Khaliq, halaman 49-53, dikutip Laila binti Abdillah dalam As-Shufiyyah `Aqidah wa Ahdaf, Darul Wathan Riyad, I, 1410H, hal 13-17).

No comments :

Post a Comment