Pada abad keenam,
ketujuh, dan kedelapan Hijriyah
fitnah sufisme mencapai
puncaknya. Kaum Sufi
mendirikan kelompok-kelompok
khusus, kemudian di berbagai tempat dibangun kubah-kubah di atas kuburan. Semua
itu terjadi setelah tegaknya Daulah Fathimiyah
(kebatinan) di Mesir, dan setelah perluasan kekuasaan ke wilayah-wilayah dunia Islam. Lalu,
kuburan-kuburan palsu muncul, seperti
kuburan Husain bin Ali radliyallahu `anhuma di Mesir, dan kuburan Sayyidah
Zainab. Setelah itu, mereka mengadakan peringatan maulid
Nabi, mereka melakukan bid`ah-bid`ah
dan khufarat-khufarat. Pada
akhirnya mereka meng-ilahkan (menuhankan) Al-Hakim Bi-Amrillah Al-Fathimi
Al-Abidi.
Propaganda yang dilakukan oleh Daulah
Fathimiyah tersebut berawal dari Maghrib
(Maroko), mereka menggatikan kekuasaan Abbasiyah yang
Sunni. Daulah Fathimiyah berhasil menggerakkan kelompok Sufi untuk memerangi
dunia Islam. Pasukan-pasukan kebatinan tersebut kemudian menjadi penyebab
utama berkuasanya pasukan salib (Kristen Eropa) di wilayah-wilayah Islam.
Pada abad kesembilan, kesepuluh, dan kesebelas Hijriyah,
telah muncul berpuluh-puluh thariqat
sufiyah, kemudian aqidah
dan syari`at Sufi tersebar di tengah-tengah umat. Keadaan yang merata
berlanjut sampai masa kebangkitan Islam baru.
No comments :
Post a Comment